Definisi Komunikasi
Kebanyakan orang, membayangkan telepon genggam
atau telepon umum ketika mendengar kata ‘Komunikasi’ tapi sebenarnya kata
“komunikasi” ini berasal dari bahasa
Latin, “comunis”, yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan
antara dua orang atau lebih. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya
proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi
dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu
merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia
yaitu:
Human communication is the process through which
individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to
and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa
komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu
hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan
pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Dalam hal ini, yang dibagi adalah pemahaman
bersama melalui pertukaran pesan. Komunikasi sebagai kata kerja (verb) dalam
bahasa Inggris, “communicate”, berarti (1) untuk bertukar pikiran-pikiran,
perasaan-perasaan dan informasi; (2) untuk membuat tahu; (3) untuk membuat
sama; dan (4) untuk mempunyai sebuah hubungan yang simpatik. Sedangkan dalam
kata benda (noun), “communication”, berarti : (1) pertukaran simbol,
pesan-pesan yang sama, dan informasi; (2) proses pertukaran diantara
individu-individu melalui simbol-simbol yang sama; (3) seni untuk
mengekspresikan gagasan-gagasan, dan (4) ilmu pengetahuan tentang pengiriman
informasi (Stuart, 1983, dalam Vardiansyah, 2004).
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi
bisa digambarkan seperti berikut.
Komunikator (sender) yang mempunyai maksud
berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang
dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa
ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa
melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media
lainnya.
Komunikan (receiver) menerima pesan yang
disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang
dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
Komunikan (receiver) memberikan umpan balik
(feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia
mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
Dimensi Komunikasi
Yang pertama misalnya si A mengatakan sesuatu
kepada B. Nah, proses ini memiliki isi. Apabila kita bersuara didalam
suatu percakapan, biasanya pertama-tama isinya adalah apa yang kita pikirkan
dalam diri kita. Memang, isi dari komunikasi adalah merupakan hal yang
dipikirkan oleh para ahli psikologi dan ahli bisnis ketika mereka memikirkan
tentang hubungan antar manusia. Kita juga dapat melihat adanya pembagian
golongan dalam hal isi. Kita dapat membeda-bedakan kategori dari jenis isi,
misalnya apakah hal itu merupakan fakta atau merupakan perasaan.
Yang kedua adalah Suara. Ada percakapan yang terjadi secara
bising, maksudnya ketika A berbicara dengan B, B tidak dapat menerima baik apa
yang disampaikan oleh A. Lalu B juga memiliki pikiran tentang hal-hal lain
sehingga membuat B tidak dapat menerima baik apa yang sebenarnya disampaikan
oleh A. Karena B tidak dapat memahami kata-kata yang disampaikan oleh A secara
baik.
Yang
ketiga yaitu Jaringan Komunikasi. Biasanya kita berpikir bahwa percakapan
antara A dengan B adalah langsung. Tetapi banyak percakapan semacam itu,
terutama di dalam organisasi, ditengahi oleh orang lain. Suatu hal yang
dianggap harus dinyatakan oleh bagan organisasi kepada kita ialah bahwa A dapat
berbicara dengan B hanya dengan melalui C atau D. Sebagaimana satu bab berikut
akan memperlihatkan, bahwa struktur jaringan yang dipergunakan oleh suatu organisasi
dapat sangat bermanfaat bagi kecepatan dan ketepatan komunikasi antar
anggotanya satu sama lain.
Yang
terakhir adalah Arah Komunikasi. Arah komunikasi dibag menjadi dua yaitu satu
atau dua arah. Dan ini merupakan salah satu dimensi bebas. Apapun yang
dikatakan diantara A dan B dalam satu
percakapan, akan membuat 2 kemungkinan arah komunikasi. A dapat berbicara dan B
hanya dapat mendengarkan, yaitu komunikasi satu arah; atau A dapat berbicara
dan B dapat membalas berbicara kembali, yaitu komuniksai dua arah.
Definisi Leadership
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu
terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan
dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada
banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang
masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003)
Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar
mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing
orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian
Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang
sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang
berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang
tepat bagi situasi yang khusus.
Teori Kepemimpinan
Teori X dan
Teori Y – Douglas McGregor
Teori prilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu
dapat membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang. Konsep teori X
dan Y dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku The Human Side Enterprise di
mana para manajer / pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan
terhadap para pegawai / karyawan yaitu teori x atau teori y.
Teori X menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang
tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai
tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang
tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan
agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
Teori Y memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya
kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam
secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk
bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas,
imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas
pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi
diri yang dimiliki dalam bekerja.
Empat Sistem – Rensis Likert
Teori ini membicarakan gaya kepemimpian yaitu sikap dan tindakan yang
dilakukan pemimpin dalam menghadapi bawahan. Ada dua macam gaya kepemimpinan
yaitu gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan gaya kepemimpinan yang
berorientasi pada karyawan.Salah satu pendekatan yang dikenal dalam menjalankan
gaya kepemimpinan
adalah ada empat sistem manajemen yang dikembangkan oleh Rensis Likert.
Empat sistem tersebut terdiri dari:
1. otoritatif dan eksploitif yaitu manajer membuat semua keputusan yang
berhubungan dengan kerja dan memerintah para bawahan untuk melaksanakannya.
Standar dan metode pelaksanaan juga secara kaku ditetapkan oleh manajer.
2. otoritatif dan benevolent maksudnya manajer tetap menentukan perintah-perintah,
tetapi memberi bawahan kebebasan untuk memberikan komentar terhadap
perintah-perintah tersebut. berbagai fleksibilitas untuk melaksanakan
tugas-tugas mereka dalam batas-batas dan
prosedur-prosedur yang telah ditetapkan.
3. konsultatif yaitu manajer menetapkan tujuan-tujuan dan memberikan
perintah-perintah setelah hal-hal itu didiskusikan dahulu dengan bawahan.
Bawahan dapat membuat keputusan – keputusan mereka sendiri tentang cara
pelaksanaan tugas. Penghargaan lebih digunakan untuk memotivasi bawahan daripada
ancaman hukuman.
4. partisipatif adalah sistem yang paling ideal menurut Likert tentang cara
bagaimana organisasi seharusnya berjalan. Tujuan-tujuan ditetapkan dan
keputusan-keputusan kerja dibuat oleh kelompok. Bila manajer secara formal yang
membuat keputusan, mereka melakukan setelah mempertimbangkan saran dan pendapat
dari para anggota kelompok. Untuk memotivasi bawahan, manajer tidak hanya
mempergunakan penghargaan-penghargaan ekonomis tetapi juga mencoba memberikan
kepada bawahan perasaan yang dibutuhkan dan penting.
Theori Of Leadership Pattern Choice
Tannenbaum And Schmidt
Untuk perkembangan, para ahli mencari gaya
kepemimpinan yang baik dan efektif untuk kepentingan organisasi atau
perusahaan. Tujuh pola kepemimpinan yang dibuat oleh Tannenbaum dan Schmidt
Kepemimpinan Pola 1: Pemimpin izin bawahan berfungsi dalam batas-batas yang
ditentukan oleh superior.
Contoh: Pemimpin memungkinkan anggota tim untuk memutuskan kapan dan seberapa
sering untuk bertemu.
Kepemimpinan Pola 2: Pemimpin mendefinisikan batas-batas, dan meminta kelompok
untuk membuat keputusan.
Contoh: Pemimpin mengatakan bahwa anggota tim harus memenuhi setidaknya sekali
seminggu, tetapi tim bisa memutuskan mana hari adalah yang terbaik.
Kepemimpinan Pola 3: Pemimpin menyajikan masalah, mendapat kelompok
menunjukkan, maka pemimpin membuat keputusan.
Contoh: Pemimpin meminta tim untuk menyarankan hari-hari baik untuk bertemu,
maka pemimpin memutuskan hari apa tim akan bertemu.
Kepemimpinan Pola 4: Pemimpin tentatif menyajikan keputusan untuk kelompok.
Keputusan dapat berubah oleh kelompok.
Contoh: Pemimpin kelompok bertanya apakah hari Rabu akan menjadi hari yang baik
untuk bertemu. Tim menyarankan hari-hari lain yang mungkin lebih baik.
Kepemimpinan Pola 5: Pemimpin menyajikan ide-ide dan mengundang pertanyaan.
Contoh: Pemimpin tim mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan membuat hari
Rabu untuk pertemuan tim. Pemimpin kemudian meminta kelompok jika mereka
memiliki pertanyaan.
Kepemimpinan Pola 6: Para pemimpin membuat keputusan kemudian meyakinkan kelompok
bahwa keputusan yang benar.
Contoh: Pemimpin mengatakan kepada anggota tim bahwa mereka akan bertemu pada
hari Rabu. Pemimpin kemudian meyakinkan anggota tim bahwa Rabu adalah hari-hari
terbaik untuk bertemu.
Kepemimpinan Pola 7: Para pemimpin membuat keputusan dan mengumumkan ke grup.
Contoh: Pemimpin memutuskan bahwa tim akan bertemu pada hari Rabu apakah mereka
suka atau tidak, dan mengatakan bahwa berita itu kepada tim.
sumber:
Zarkasi, Muslichah. 1978. Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga
http://putryajja.blogspot.com/2009/10/leadership.html
http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli/
http://betanyahitammaniz.blogspot.com/2009/11/definisipengertian-teori-perilaku-teori.html
http://sriherwindya.staff.uns.ac.id/files/2010/07/definisi.doc
http://dnf10.blogspot.com/2013_09_01_archive.html
http://adiprakosa.blogspot.com/2008/09/pengertian-komunikasi.html
http://assyariabdullah.wordpress.com/tag/dimensi-komunikasi/
http://uwiemolor.wordpress.com/2009/10/24/teori-mc-gregor-dan-teori-rensis-likert/