9.03.2010

emosi 9 halaman - 7 Agustus 2010 *copied from my lovely diary

hariku bagai hembusan angin topan
begitu riuh dan hancur
hatiku berselimut dengan panas lahar
begitu membara dan sakit

kepalaku seakan terbentur
tubuhku serasa hancur
tak ada yang kulihat
tak ada yang mendengarku

hempaskan aku agar kau bahagia
aku rela teriris demi semua kebahagiaanmu

23.15

________

mengapa senyummu bukan untukku?
mengapa bahagiamu tak bersamaku?
mengapa tawamu tak hiasi hariku?
mengapa kau tak ada di sisiku?

mengapa kau buatku menginginkanmu?
mengapa kau buat aku merindumu?
mengapa kau tak ditakdirkan bersamaku?
mengapa kau diam membisu dan tak jawab aku?

23.19

________


amarah tersulut
emosi terbakar
hati menangis
logika terkikis

bodoh
bodoh


tak seharusnya aku ingin kamu
tak seharusnya hatiku berperasaan
tak seharusnya aku tertipu
tak seharusnya aku bertemu denganmu

23.21

____

aku gak ngerti
langit , beritahu aku
beri aku jawaban atas semua rahasia yang dia punya
aku lelah , langit
aku LELAH

22.22
_____

logika , tolonglah bekerja
kembalikan aku kedalam kenyataanku
bukan lagi di dalam mimpi semu-ku ini

bangunkan aku, logika
aku mohon
biarkan aku berpikir rasional
jangan lagi aku lihat , dengar , rasa semua yang seharusnya bukan untukku

logika, berteriaklah pada jiwa ragaku
pada sekujur tubuhku
pada jasmani dan rohaniku
agar aku bisa bangkit
agar aku tak lagi bermimpi

semua mimpiku hanya semu, logikaku
sekeras apapun usahaku
itu tetap bukan takdirku
karena , itu tak tertulis untukku

23.28
___

dapatkah airmata terganti tawa?
ketika semua terekam jelas lewat mata yang memandang jenuh ke utara
dapatkah bahagia hiasi hari?
ketika raga yang rapuh terjatuh dikedalaman lubang yang paling dalam?

aku yakin , aku bisa
mengapa banyak 'tetapi' dibenakku?
tak ada yang mampu menjawab
hanya ada doa dihati
semoga semua itu lekas pergi

23.32
___

dan rintik hujanpun turun
menemani suasana perasaan yang galau
dan hujan pun mengerti
kalau aku sedang tak ingin tertawa

tak ada kicau burung
tak ada derik jangkrik
hanya ada tamparan air pada muka bumi
yang mengawani galaunya perasaan

kalau perasaan selalu begini
logika akan sulit digunakan
dan aku hanya ada pada posisi seperti ini

semoga besok, galauku
berubah
menjadi gelak tawa yang membahana
diruangan antara langit dan bumi

23.37
____

tinta, kawani aku
gadis yang belajar untuk tak labil dan jadi dewasa

tinta, jangan habis
biarkan aku ditemani olehmu

tinta, jangan biarkan aku menangis
karena saat ini hanya kamu yang menemani airmata ini

tinta , andai kamu wujud nyata
aku ingin menangis disandaranmu

23.40
____

kau aduk perasaanku
bagai kumur-kumur orang setelah sikat gigi

kau tiup tenangnya hati
bagai rambut yang dikeringkan hair dryer

kau tusuk hati ini
jarum jahit pada mesinnya

kau tumpahkan airmata ini
bagai air cucian yang tak bisa lagi dipakai

kau kerutkan kening ini
seperti baju kusut yang tak diseterika karna listrik mati bergilir

kau bengkakkan mata ini
bagai orang yang tak ada hentinya mengunyah makanan

23.44

No comments:

Post a Comment