10.29.2011

Manusia Dan Penderitaan

Nama : Nur Azizah
Kelas : 1PA07
NPM : 15511293

Manusia adalah insan yang memiliki akal dan budi. Semua manusia memiliki perjalanan hidup yang berbeda, dan juga cara menghadapi dan berbeda. Ketika manusia dihadapi suatu masalah, manusia tersebut akan merasa menderita. Atau jika dia dipertemukan dengan suatu perjalanan keseharian yang agak menghambat hidupnya, maka dia juga akan merasa menderita.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang hal itu sudah merupakan resiko hidup,berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan banyak macam kasus dalam liku-liku kehidupan manusia,seperti penderitan fisik ataupun nonfisik,penderitan timbul karena perbuatan kita sendiri atau sesama manusia penderitaan ini kadang di sebut nasib buruk.Nasib buruk ini dapat di perbaiki manusia supaya menjadi baik dengan kata lain manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya perbedaan nasib buruk dan takdir tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya,karena perbuatan buruk sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita.Selain itu juga perbuatan buruk manusia terhadap linkunganya juga menyebabkan penderitaan
Penderitaan menaggung atau merasakan sesuatu lahir ataupun batin,penderitaan termasuk realita dunia dan manusia intesitas penderitaan bertinkat-tingkat ada yang berat ada juga yang ringan namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya suatu penderitaan,suatu pristiwa yang di anggap penderitaan seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain dapat pula suatu penderitaan menimbulkan energi untuk bangkit bagi seseorang atau sebagai langkah seseorang untuk mencapain kenikmatan dan kebahagiaan
Penderitaan itu datang dari berbagai hal, bisa secara lahir atau batin. Contoh penderitaan lahir seperti misalnya penyakit. Manusia itu rentan akan penyakit apabila dia tidak melengkapi asupan yang bergizi dan juga berolahraga yang cukup. Atau manusia itu kurang beristirahat dan membersihkan diri itu juga menyebabkan manusia terkena penyakit secara lahir. Sebaliknya jika manusia itu menderita secara batin. Berarti dia menderita secara perasaan. Mungkin dia mendapatkan beban dalam pekerjaan, atau keluarga.
Tetapi bisa jadi akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu perristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Contoh ialah penderitaan yang menimpa pemimpin besar umat Islam, yang terjadi pada diri Nabi Muhammad. Ayahnya wafat sejak Muhammad dua bulan di dalam kandungan ibunya. Kemudian, pada usia 6 tahun, ibunya wafat. Dari peristiwa ini dapat dibayangkan penderitaan yang menimpa Muhammad, sekaligus menjadi saksi sejarah sebelum ia menjadi pemimpin yang paling berhasil memimpin umatnya (versi Michael Hart dalam Seratus Tokoh Besar Dunia).
Jadi manusia itu memang tak pernah lepas dari penderitaan. Penderitaan itu sudah pasti jadi bagian dari kehidupan setiap insan. Dan manusia harus percaya, bahwa mereka pasti punya cara atau celah untuk keluar dari penderitaan tersebut. Seperti yang telah tertulis pada surah Al-Insyirah ayat 5 “didalam kesulitan pasti ada kemudahan”. Itu berarti semua manusia pasti mendapatkan kemudahan dari segala sesuatu penderitaan yang menghadang hidupnya. Manusia tidak boleh meragu terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang tak pernah berhenti untuk melindungi hamba-Nya dari hal yang menyulitkan.

No comments:

Post a Comment